Perlunya Mengurangi Sampah Plastik


Sudah dalam waktu beberapa tahun terakhir ini, masyarakat di seluruh dunia tersadar akan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik. Termasuk di Indonesia, masyarakat Indonesia beramai-ramai sedang mengkampanyekan tentang bahayanya limbah plastik terhadap lingkungan. Kampenye tersebut bertujuan untuk mengingatkan bahwa rusaknya lingkungan bisa disebabkan oleh sampah plastik dan juga mengajak agar masyarakat beralih atau mengurangi penggunaan plastik.
Bahkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susu Pudjiastuti terus meyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk mengurangi penggunaan sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan, terutama dikawasan perairan yaitu sungai dan laut. Bukan hanya itu beberapa restauran cepat saji yang berada di Indonesia pun sudah mulai mengurangi penggunaan plastik di mulai dari tidak menggunakan sedotan plastik.
Di supermarket maupun minimarket pun kini berusaha untuk mengurangi sampah plastik dengan cara memberi harga jika konsumen ingin menggunakan plastik, biasanya konsumen harus membayar Rp 200 ,- / plastik. Hal itu bertujuan agar konsemen dapat mengurangi sampah plastik dan menggunakan tas belanja yang dapat digunakan berulang kali. Namun sayangnya supermarket maupun minimarket belum bisa sepenuhnya mengurangi sampah plastik, karena plastik tersebut masih digunakan untuk menyimpan beberapa produk seperti buah dan sayuran hal tersebut bertujuan agar buah dan sayur tetap dalam kondisi yang baik. Kemasan plastik juga digunakan untuk membantu mengamankan distribusi makanan jarak jauh serta meminimalkan limbah makanan karena untuk menjaga makanan segar lebih lama.
Kerusakan akibat plastik
Mengurangi penggunaan plastik memang bukan perkara yang mudah, karena setiap kemasan yang digunakan untuk membungkus sebuah produk agar terjaga kualitasnya masih banyak menggunankan plastik. Tapi yang perlu diketahui plastik merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Maka mengurangi sampah plastik sangat perlu untuk dilakukan.
Plastik yang sulit diuraikan menyebabkan kerusakan lingkungan, karena plastik tidak dapat diurai secara alami oleh bakteri dalam tanah sehingga membutuhkan ratusan tahun sampai plastik dapat terurai dengan sendirinya. Banyak orangan yang milih untuk membakar plastik karena mengingat plastik yang sulit diuraikan, tapi hal tersebut bukan merupakan sesuat yang baik karena ketika plastik tersebut dibakar maka akan menimbulkan polusi udara dan akan berdampak juga pada kesehatan makhluk hidup. Lalu plastik juga berdampak buruk terhadap laut dan ekosistem yang ada didalamnya.
Mengurangi Plastik
            Kampanye tentang mengurangi penggunaan plastik terus berlangsung hingga tahun 2019 ini, orang-orang berusa saling mengingatkan dampak bahayanya sampah plastik. Dari mulai mengkampanyekan melalu sosial media hingga turun langsung kelapangan seperti saat Car Free Day (CFD) yang dilaksanakan setiap hari minggu. Banyak aktivis maupun mahasiswa/i mengajak agar orang-orang mengurangi penggunaan sampah plastik salah satunya mereka menyediakan air minum isi ulang gratis dengan syarat membawa botol minum sendiri yang bisa digunakan berulang kali artinya bukan botol air minum kemasan. Hal tersebut merupakan salah satu langkah yang bagus untuk membantu mengurangi penggunaan plastik.
             Selain itu masih banyak lagi cara yang lain agar kita dapat dengan mudah mengurangi sampah plastik, yaitu dengan membawa tas belanja sendiri setiap kali kita ingin berbelanja, menghindari perangkat makan plastik dan produk-produk yang mengandung partikel plastik yang sangat kecil seperti tidak menggunakan sedotan plastik dan menggantinya dengan menggunakan sedotan stainless, mendaur ulang sampah plastik, dan sebagainya. Dengan cara-cara tersebut kita dapat mengurangi kerusakan yang terjadi pada lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya Berberes Dari Diri Sendiri

Wisata Alam Gunung Pancar

Kedai Soto Sejak Tahun 60-an